Harapan mahasiswa/mahasiswi kedokteran yang terbesar adalah lulus menjadi dokter. Pertanyaan besar bagi mereka setelah lulus dokter adalah Profesi Apa yang akan mereka tekuni? Aneh ya ada pertanyaan yang sudah demikian jelas jawabannya. Mungkin Anda akan menjawab jelas menjadi dokter! Namun ketika dilapangan Anda akan banyak mendapatkan kekecewaan ternyata tidak semua dokter kalo lulus menggeluti karier sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimilik.
Dokter yang memegang teguh idealisme, adalah mereka yang belum menikah. Karena penentuan nasib mereka, mereka sendirilah yang menentukan. Mereka yang memilih untuk berpegang teguh pada idealismenya, akan menjumpai beberapa fakta tentang dokter, terutama bagi dokter di daerah terpencil.... mungkin ini sebagian kecil gambaran kehidupan mereka. Seorang teman dokter masih di jawa tetapi daerahnya terpencil. Seorang pasien di rumah minta ditolong untuk diperiksa dan diobati, tetapi harus berjalan kiloan meter di hutan, menyeberang sungai dan akhirnya baru sampai.
Sedangkan dokter yang praktiknya di daerah yang "aman-aman" saja, sering kali jadi pembicaraan di kalangan pasien-pasiennya. Mulai dari tidak disebut gelarnya atau minimal ditambah pak/bu di depan namanya. Jadi langsung sebut nama (dalam bahasa jawa timur daerah Kedirian dengan "jangkar"). Seringkali pula disebut-sebut dokter dosis tinggi dan dokter dosis rendah.
Di daerah "aman-aman" juga mempunyai tantangan mengenai "crowded"nya populasi dokter alias jumlah dokter yang melimpah. Masalah utama di sini adalah mencari tempat kerja, karena yang memperebutkan banyak dokter. Seperti contoh di sebuah kabupaten di daerah dekat solo 10 posisi dokter PNS diperebutkan oleh 40 dokter. Sehingga harus pintar-pintar mencari tempat kerja yang bisa diharapkan untuk menegakkan "pundi-pundi" rumah tangga. Jadi ada yang masuk di dokter perusahaan, jadi dokter di rumah sakit atau poliklinik 24 jam atau malah jadi dokter di sekolah-sekolah mulai TK, sekolah dasar sampai SMA.
Namun tidak sedikit pula dokter yang tidak kekurangan ide untuk mencari peluang agar dirinya bisa mandiri bahkan menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Seorang dokter di sebuah kabupaten di Jawa Timur, merintis usaha membuka tiga usaha sekaligus : fotokopi dan toko kelontong, studio foto dan praktik dokter pribadi di satu tempat. Hingga pernah suatu ketika karyawannya tidak masuk, ia merangkap jadi tukang fotokopi, tukang jepret foto dan akhirnya memeriksa pasien yang memanfaatkan dua jasa sebelumnya (fotokopi, studio foto sebelum memeriksakan dirinya dalam satu waktu yang berurutan)
Ada pula yang mempunyai show room mobil second.
Tidak sedikit pula dokter, terutama yang cowok nyambi bergelar MM (makelar mobil)
Dan terakhir... ini puncaknya seorang dokter menjadi entrepreneur sejati. Mempunyai toko alat tulis yang besar, memiliki beberapa buah mobil taksi, memiliki bengkel mobil dan motor sekaligus grosir spare part bagi bengkel-bengkel, mempunyai 2 gelanggang olah raga termasuk futsal di dalamnya, mempunyai perusahaan pembuat tutup botol dan biskuit dan kayaknya lingkup usahanya akan terus bertambah.. sampai-sampai dia mempunyai sekretaris pribadi yang gaji per bulannya jauh melebihi gaji teman-teman sejawatnya yang diangkat sebagai dokter PTT termasuk yang terpencil sekalipun... ck ck ck ck..